Rabu, 02 Agustus 2017

Puasa


Saya menjadi teringat pertanyaan Ibu tatkala menanyakan kepada Bapak sebuah pertanyaan ketika Bapak memutuskan pensiun dini.



“Pak, Bapak kenapa mau  pensiun dini? Banyak kesempatan Pak buat Bapak mendapatkan posisi?”



Lalu dengan tersenyum Bapak berkata,



“Gak Bu, sudah cukup”


Potongan percakapan itu kembali teriang dikepala saya akhir-akhir ini. Kala itu Bapak saya berusia kurang lebih 40an tahun. Usia dimana setiap orang yang bekerja mendapatkan posisi yang sangat strategis dalam berkarier. Namun, bapak memilih untuk mundur. Bapak pergi meninggalkan semua. Padahal semua ada didepan matanya. Jika mau , ia bisa mendapatkan posisi lebih baik menurut orang-orang. Banyak yang lain mencegah keinginanya, tapi ia tetap memilih pensiun dini/

Growing Pains

Banyak kesedihan yang ku tanggung. Seandainya aku boleh meminta dan mengulang waktu, aku ingin Bapak ku sehat. Menemaniku aku tumbuh dengan ...