Rabu, 21 November 2012

Dari Pojokan McD

Hai, hari ini aku menulis
Sore sekitar jam tiga, aku memacu sepeda motorku. Seperti biasa pikiranku melayang kemana-mana. Ehm, ke cafe atau tempat makan mana aku akan pergi? Ya, harus segera diputuskan. Kira-kira seperti ini, aku selalu memilih cafe atau tempat makan dengan variasi berbeda-beda. Dari harga kelas teri hingga kelas kakap. Tujuanku bukanlah untuk sekedar mengenyangkan perut atau makan enak. Aku punya misi khusus, setiap kali menuju tempat makan atau sekedar menyeruput kopi atau teh. Misiku adalah mengamati orang-orang yang sedang makan atau minum ditempat tersebut.

Selasa, 20 November 2012

!#%^*(())

 










de moordenaar


Hujan rintik menggelayuti tanah merah didepan kamar. Burung-burung enggan menari, niat lebih untuk segera meneduhkan diri. Bau semerbak tanah, sesuatu yang dinanti hidung pada retak-retak kemarau. Dingin menyeruak, secangkir teh dihadapan adalah harga pantas untuk menyelimuti.

Senin, 19 November 2012

Nov-ember




Ada yang hilang di bulan Nov-ember,

jalan-jalan ini senyap tak berujung. Tak ada yang saling sapa. Ia berpendar dalam ratapan  tentang kesepian.

Menuju Nov-ember,

mulai badan ini mengigil. Meratap dalam kegaduhan gemuruh. Air-air mulai luruh menunjuk selokan-selokan. Berlarian, kejar-kejaran, gemericik

Memulai pada Nov-ember,

kekasih mulai datang lamat-lamat. Membawa seceret air mendidih. Merebahkan uapnya pada secangkir porselin. Berkata dengan mata, rindu tertuang saat diseduh pada teh

Akhir Nov-ember,
kenangan-kenangan mulai ditata. Ditapaki oleh rindu-rindu yang kian layu. Beribu alasan dan rayuan kini mulai redam.

Lalu, kemana kamu?

Rindu…   

Rabu, 14 November 2012

Pelupa

Semakin menuju penyelesaian skripsi, semakin bertambah banyak load kerja yang harus dilakukan. Ya, sambil menghela nafas, ini menjadikan ku lebih baik, paling tidak agar aku tak sering-sering meneruskan hobi melamun, yang berakhir dengan kelupaan dompet, lupa naruh motor, ketiduran di kereta, lupa menaruh kunci, ah semoga juga tidak lupa arah jalan pulang. 

Dan tetiba ada tawaran muncul dari seorang teman untuk aku ikut tes kejiwaan (hah, mungkin kalian tertawa bahagia). Ya, saya ikut tes kejiawaan di Sarjito. Kemarin sore, saya sudah menjalani pre-test, apakah saya mengalami gangguan kejiawaan dalam tahap akut, sedang atau emberlah.. hihihihi

Di pre-test, perawat menanyakan banyak hal tentang..Dan di [pending dulu, digedor-gedor sama bendahara kantor. 

Ahh, MANAGER, nasibmu memang untuk jadi pelupa (khusus saya)

Growing Pains

Banyak kesedihan yang ku tanggung. Seandainya aku boleh meminta dan mengulang waktu, aku ingin Bapak ku sehat. Menemaniku aku tumbuh dengan ...