Senin, 25 Februari 2013

Katamu, semacam Rindu


Akhirnya, tak ada yang menang dan kalah kan?
Suratmu kemarin membuatku tersenyum-senyum sendiri
Ada waktunya bahwa rindu akan selalu dibawa, kemana pun kamu pergi
Dan memang rasanya menyebalkan.
Rasanya dadamu sesak.
Dan begitulah, dude, kita sama.
Peluk dari Jogja :)


Rindu itu jelas tidak nyaman, ketika tiba-tiba jalurnya dipotong oleh jarak
Rindu itu melelahkan, ketika ruang saling menyentuh tertambat oleh perbedaan waktu
Rindu itu menyebalkan, ketika yang ku  ajak bicara hanya handphone, bukan aku
Rindu itu mendewasakan, ketika aku diajari untuk menahan dan memuntahkannya dibeberapa akhir pekan

Senin, 18 Februari 2013

Pesan Ibu

Tadi pagi saat aku sedang menyetir, kepalaku melayang dan berimajinasi. Seperti biasa, saya mendapatkan tesis yang sederhana "betapa tidak amannya menjadi perempuan". Tesis ini saya dapatkan ketika saya tengah berbicara dengan ibu saya . Ibu saya memberikan wejangan maut yang membuat saya terkaget-kaget, yang membuat saya akhirnya menarik tesis betapa tidak amannya menjadi perempuan. Kisah hidupnya menjadi contoh betapa perempuan tak pernah aman dalam jejaring aman di masyarakat maupun secara individual.

Jumat, 08 Februari 2013

I love my family

Hai, aku senang sekali. Kenapa? Aku sudah sangat dekat dengan kakak-kakak dan ibu. Persoalan kami selama bertahun-tahun sudah terselesaikan. Aku akhirnya ikhlas melepaskan bapak. Sesuatu yang kurasa menggangu pikiranku selama berbulan-bulan. Dan ibu, mas dan mbak ku ternyata sangat liberal, sama sepertiku.

Growing Pains

Banyak kesedihan yang ku tanggung. Seandainya aku boleh meminta dan mengulang waktu, aku ingin Bapak ku sehat. Menemaniku aku tumbuh dengan ...