Rabu, 29 Februari 2012

Kabar Untuk Ayah

Ayah, sepeninggal ayah pergi, aku ingin bercerita tentang kehidupanku saat ini. Aku ingin bilang bahwa aku baik-baik saja. Anakmu Insya Allah semakin dewasa sejak kau tinggalkan 14 Februari yang lalu. Ibu juga baik ayah, ayah jangan khawatir ibu tidak sendiri sekarang. Tiap minggu selalu ditemani bergantian oleh kakak-kakak dan aku. Kami saling menjadwalkan satu sama lain, untuk tidur dirumah.
Ibu masih mempersiapkan sarapan, makan siang dan makan malam untuk ayah setiap hari. Kurasa ayah juga melihat, menyantap masakan yang dipersiapkan oleh ibu. Setiap pagi, ibu menyiapkan sepiring bubur dan teh hangat di meja dekat tidur ayah. Disampingnya, ibu juga mempersiapkan baju-baju ayah. Lengkap dengan kemeja dan celana pendek yang ayah pakai setiap harinya. Kursi roda ayah semula ditempatkan dikamarku, tetapi karena cucu-cucu ayah pada ketakutan dengan kursi roda yang ayah duduki semasa ayah masih hidup, kami memindahkan didekat kamar mandi, kamar ayah.

Selasa, 14 Februari 2012

Aku Anak Ayah


Ayah, akhirnya Tuhan memanggilmu dengan kasihnya. Aku sudah tidak bisa menentangNya. Karena aku hanya perempuan, anak ayah. Ayah tahu kan, Tuhan tidak bisa ditawar untuk hal hal seperti ini. Sekalipun aku sudah memintaNya untuk menyembuhkanmu 10 tahun yang lalu, sejak pertama ayah terkena stroke.  Di saat usiaku 12 tahun, stroke menjangkiti tubuhmu pertama kali. Aku masih ingat, kamu dirawat di rumah sakit yang sama, tepat dimana kamu meninggal hari ini, 14 februari di ruang ICU. Saat itu aku masih terlalu kekanakan untuk mengerti apa penyakitmu. Yang kutahu, ayah hanya panas tinggi dan kemudian tidak bisa berjalan. Aku percaya ayah akan baik-baik saja dan akan mengantarkan ku sekolah seperti biasa. Tapi ternyata tidak sepenuhnya kembali seperti semula. Ayah jarang mengantarkan ku sekolah

Selasa, 07 Februari 2012

Amin...

Ah, akhirnya nulis blog juga, setelah satu bulan dirimu kutinggalkan, hehehehe. Well, sebulan in banyak hal yang mendewasakanku dan semakin terpacu berbuat baik dari hari ke hari. Aku sangat menyadari bahwa semua pasti akan berproses sesuai dengan aturan Tuhan dan alam. Aku ingin melihat bahwa semua yang terjadi tidak ada yang buruk, ingatanku selalu teriang bahwa Tuhan tidak pernah bermaksud jahat pada umatnya, Dia maha baik dan maha mengerti, disaat orang lain tidak mau mengerti dan merasa tidak perlu mengerti.

Suamiku

Setelah kurasa-rasakan, aku selalu meminta tolong kepadanya saat membutuhkan sesuatu. Sepertinya dia hadir dalam hidupku untuk menolongku. B...