Senin, 25 Februari 2013

Katamu, semacam Rindu


Akhirnya, tak ada yang menang dan kalah kan?
Suratmu kemarin membuatku tersenyum-senyum sendiri
Ada waktunya bahwa rindu akan selalu dibawa, kemana pun kamu pergi
Dan memang rasanya menyebalkan.
Rasanya dadamu sesak.
Dan begitulah, dude, kita sama.
Peluk dari Jogja :)


Rindu itu jelas tidak nyaman, ketika tiba-tiba jalurnya dipotong oleh jarak
Rindu itu melelahkan, ketika ruang saling menyentuh tertambat oleh perbedaan waktu
Rindu itu menyebalkan, ketika yang ku  ajak bicara hanya handphone, bukan aku
Rindu itu mendewasakan, ketika aku diajari untuk menahan dan memuntahkannya dibeberapa akhir pekan


Rindu itu membuat kita lebih suka terlibat guyonan-guyonan kecil
Kita tertawakan rindu ini Ann,
Jarak kita hanya 2 hingga 3 jam naik pesawat
Rasanya, aku selalu terjangkit semacam rindu

Rindu akan terhenti ketika kita ngopi
Rindu akan berhenti ketika kita meracik teh
Rindu akan terhenti ketika kita merancang desain dapur kita
Rindu akan berhenti ketika langkahku tak jauh
Rindu tak akan memudar ketika ada kamu, didepanku

Singapore, February 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suamiku

Setelah kurasa-rasakan, aku selalu meminta tolong kepadanya saat membutuhkan sesuatu. Sepertinya dia hadir dalam hidupku untuk menolongku. B...