Sabtu, 11 Juni 2022

Trauma Kematian

 Aku berpikir bahwa hidupku memang benar-benar berubah setelah aku depresi. Kematian orang-orang terdekatku telah mengubah keseluruhan hidupku. Kematian bapak, kematian ibu, dua-duanya amat menyakitkanku secara batin. Kepergiaan mereka dengan cara yang tak pernah kusangka, membuatku benar-benar merasa trauma.

Hari ini ketika aku berada di sebuah cafe, dan suamiku tidak bisa dihubungi, aku tetiba panik, takut ia kenapa-kenapa. Persis ketika pagi-pagi, aku menerima panggilan telepon, jika ibu masuk UGD dan dipindahkan ke ICU. Padahal beberapa hari sebelumnya, aku menghubunginya. Bagiku, kepergian memang tidak bisa ditebak. Akan tetapi, kepergiaan dengan cara mendadak pada ibu, dan menunggu bapak dengan rentang sangat lama menuju kematiannya, membuatku benar-benar trauma. 

Ada rasa takut, aku akan ditinggalkan. Meski aku tahu, setiap orang akan pergi. Hanya saja, aku memiliki prolong grief. Kedukaan yang sangat panjang. Mungkin karena masa kecilku lebih banyak menderita, sehingga saat aku tumbuh dewasa, beban mentalku tidak terlampau kuat lagi. Masa anak-anak telah membuatku benar-benar trauma. Setelah dewasa, aku jatuh ke depresi. 

Kepergian Bapak mungkin jadi waktu yang lama buatku untuk bangkit. Tadi siang aku menangis, sembari meratap merindukan Bapak. Aku tahu, ia sudah pergi hampir 10 tahun, tapi ya rasa menyakitkannya masih tetap sama. 

Aku benar-benar berada dalam fase yang membuatku menyadari, aku terlampau lemah memang untuk ditinggalkan orang-orang terdekat, karena aku merasa tidak punya ikatan/kemelekatan kuat dengan mereka. Aku banyak menutup diri saat kecil untuk bertahan, mungkin sekarang, tatkala suamiku ada di sampingku, aku ingin selalu bersamanya, dekat. Karena aku tahu, rasanya sungguh tidak nyaman berada dalam kesendirian dan kesedihan bertahun-tahun, tanpa ada yang mendampingi. Sesungguhnya, untukku, ini perasaan paling rentan, sebagai seorang manusia. Aku tahu, banyak yang mencintaiku secara tulus, tapi aku tidak berani untuk mencintai tulus secara lebih banyak, karena aku telah merasa trauma dipenggal oleh kematian. Aku tidak beranjak banyak dari rasa takut akan kematian...Aku tahu, aku paham, dan sadar, aku belum sekuat dan setatag itu...semoga waktu akan memulihkan, trauma tentang kematian...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suamiku

Setelah kurasa-rasakan, aku selalu meminta tolong kepadanya saat membutuhkan sesuatu. Sepertinya dia hadir dalam hidupku untuk menolongku. B...