Mungkin pengalaman yang paling membuat hidup lebih bermakna adalah menemui trauma. Sebagai pemborong trauma (hehehehe), hampir semua kurasakan dimasa anak-anak, mengingat dengan detail setiap trauma ternyata membantu kita menyembuhkannya. Sederhananya, aku kerapa bertanya kepada diri sendiri, mengapa aku bisa sangat enggan mengerjakan tugas-tugas yang tidak aku sukai. Aku bahkan bisa meninggalkannya begitu saja. Aku kemudian mengingat hari pertama aku masuk TK, disuruh menggambar ikan, dan dimarahi gara-gara gak bisa menggambar ikan dengan benar. Aku kemudian memutuskan mogok sekolah selama seminggu. Aku memiliki trauma mendalam karena dianggap gagal menggambar ikan. Lalu ternyata hal itu merembet ke banyak fase-fase hidup setelahnya, karena luka pada inner child ini tidak diselesaikan.
"Yet, even amidst the hatred and carnage, life is still worth living. It is possible for wonderful encounters and beautiful things to exist" - Hayao Miyazaki
Selasa, 06 September 2022
Menemui Trauma
27 tahun setelahnya, aku datang pada anak kecil berusia 5 tahun itu. Dan aku masih melihatnya marah dan kecewa karena dianggap gak bisa menggambar ikan. Aku mengingat peristiwa dalam memoriku, dan mengajaknya bertemu dengan peristiwa itu. Ternyata dadaku sakit karena menahan amarah. Aku mengajak inner child untuk melihat bagaimana peristiwa itu, menghadapi dan menyelesaikan perasaan yang tertinggal dan terluka itu. Hasilnya? Aku bisa beranjak dari luka itu dimasa sekarang. Biasanya jika ada respon inner child, aku meneliti, ini kenapa ya? Ia akan mudah memberikan gambaran memori itu dari mana. Tidak selalu berhasil memang menerima perasaan-perasaan tidak nyaman. Paling ekstrim, ia bisa marah-marah dan nangis hanya karena ingat wajah ibu waktu marah-marah dan berteriak saat ia masih kecil. Efeknya, malamnya aku jadi mimpi buruk. Tapi sekarang jauh-jauh lebih baik, jika ia melihat wajah ibu dalam memorinya, ia bisa melotot sambil mayun. Meski masih ada sisa kemarahan, tapi progresnya jauh sangat baik. Semua harus dijalani dengan apa adanya. Dulu aku mengira, hati itu tipis dan mudah terluka. Tapi baru kesadari, berkali-kali hati itu dilukai, justru ia semakin kuat, asal kita mengerti cara merawatnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Suamiku
Setelah kurasa-rasakan, aku selalu meminta tolong kepadanya saat membutuhkan sesuatu. Sepertinya dia hadir dalam hidupku untuk menolongku. B...
-
Ini perjalanan gila, melompat dari ketinggian 10 meter, menikmati sinar matahari dan tentu saja bermain dengan air. Perjalanan ini selalu ...
-
Akhirnya, hari ini tiba. Hari yang memasuki pintu-pintu hidup selanjutnya. Hari dimana kemungkinan-kemungkinan baru terbuka. Dan kami memu...
-
Bapak saat serangan stroke yang keempat Malam ini saya berjanji untuk menulis tentang bapak. Bapak memiliki nama yang berbeda-beda. ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar