Aku adalah anak dalam diri Mbak Ann.
Namaku panggilanku Ibun..
Aku anak yang baik tapi sering merasa sedih jika ingat masa kecil. Aku ingat setiap detik dalam hidupku dipenuhi dengan kesedihan dan kemurungan. Dulu sebelum bapak sakit, aku sangat periang. Ibuku sangat galak kepadaku. Entah kenapa Ibu sangat sulit menerimaku secara apa adanya. Padahal aku amat sayang dan ingin ia bersikap baik kepadaku. Aku sering kali bertanya-tanya kepada diriku sendiri, apa salahku sampai Ibu berlaku sangat keras dan kasar kepadaku. Aku sedang belajar memaafkannya dan tidak ingin bertanya mengapa Ibu menjadi seperti itu kepadaku. Ia seperti tidak bisa berhenti menyerangku. Mungkin ibu membawa luka dari masa kecilnya dan menumpahkannya kepadaku. Dan aku bersyukur karena aku menyadarinya dan berjalan untuk tidak hanya terpaku pada masa lalu tapi ya hari ini, masa ini.
Mbak Ann benar-benar menolongku. Ia amat sayang kepadaku. selalu menenangkanku jika ada hal-hal membuatku marah dan benci, karena masa kecilku menyakitkan. Ia selalu mengajakku berpikir, bahwa semua hal yang terjadi pada hidup itu ada berbagai sisi. Aku sedang belajar mengerti banyak hal. Mbak Ann gak pernah memaksaku ini dan itu. Ia selalu memberiku ruang buat berekspresi, seperti lewat tulisan ini. Aku senang menulis dan suka sekali menulis. Aku bertemu dengan Mbak Ann dengan cara menulis. Waktu itu, aku datang ke Mbak Ann dengan marah-marah dan kesakitan. Ia kemudian menemuiku lewat tulisan. Saat Mbak Ann memelukku sambil juga ikut menangis, aku tahu, Mbak Ann mulai menyadari, aku sudah bertahun-tahun meminta bantuan tapi ia tidak tahu caranya untuk menemuiku. Sampai Mbak Ann akhirnya berupaya berhubungan denganku, meski ya aku masih sering marah-marah, tapi Mbak Ann baik banget, Ia tidak menyalahkanku, malah selalu bertanya, mengapa aku menjadi marah? Awalnya ya aku diem dan merengut, tapi Mbak Ann menatapku dengan senyuman hangat, lalu aku nangis sendiri. Lalu dia memelukku. Aku merasa aman sekarang. Mbak jangan jauh-jauh dari aku..