Rabu, 06 April 2022

Menjadi Istri

Apakah menjadi istrinya Mas Ryan mudah?

Aku ingin mengatakan bahwa ini proses menjadi dan tumbuh. Bersama suamiku ini, aku banyak mendapatkan pelajaran tentang kehidupan. Salah satunya adalah adanya konsekuensi dari pernikahan. Ada harga yang harus kami bayar karena kami bersepakat bahwa pernikahan ini adalah pernikahan yang tumbuh. Kami satu tim dan harus menjadi, bergandengan tangan dunia akhirat.

Salah satu hal yang membuat hubungan ini tumbuh adalah kesadaran bahwa sebagai istri, suamiku adalah milik orang banyak. Aku menyadari hidupnya, tidak akan hanya menjadi milikku seorang. Suamiku adalah tumpuan dari orang banyak. Banyak orang yang membutuhkannya dan yang dipikirkan olehnya bukan hanya keluarga tetapi juga kepentingan orang banyak. 

Aku menyadari, pilihannya ini memiliki konsekuensi logis. Mas Ryan pernah mengatakan padaku, dan aku pun juga sudah pernah mendengarnya, terkait ucapan dari alm Gusdur. Hidup Gus Dur didedikasikan untuk Islam, Indonesia, NU dan terakhir adalah keluarganya. Aku membutuhkan waktu beberapa tahun untuk sampai pada titik aku harus mensupportnya secara ikhlas. Bahwa kami, keluarganya, akan menjadi prioritas kesekian dari pilihan hidupnya.

Aku mengingat, aku pernah marah kepadanya dan kecewa pada diriku sendiri, karena setelah kematian ibu, ia tidak menemaniku, tetapi mengerjakan pekerjaan yang berat karena sudah menjadi tanggungjawabnya pada banyak orang. Aku menahan dan kemudian jatuh depresi. Ia mungkin harus membayar mahal atas apa yang ia lakukan, sampai akhirnya aku pulih dan menyadari bahwa aku membutuhkan waktu dan jeda bersamanya pada waktu-waktu khusus, terutama menanggapi kedukaan yang sangat berat, apalagi ia datang pada masa pandemi.

Aku berkonsultasi banyak kepada psikolog tentang arah pernikahan ini. Depresiku sangat mengguncang pernikahan ini tapi diakhir, depresi ini justru memperkuat banyak hal dalam relasi kami. Aku memutuskan menjadi supporter utama untuk mendampinginya, tanpa mengeluh. Hidupnya memang didedikasikan untuk banyak orang. Aku sudah mengikhlaskan suamiku untuk menjadi bagian hidup orang banyak. Lagi pula, aku sudah memilihnya dan aku memutuskan untuk mendampinginya. Itu harga yang akan aku terima selalu karena aku mencintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suamiku

Setelah kurasa-rasakan, aku selalu meminta tolong kepadanya saat membutuhkan sesuatu. Sepertinya dia hadir dalam hidupku untuk menolongku. B...