Terima kasih. Terima kasih dan hanya itu yang bisa kuucapkan padamu. Beribu-ribu kata maaf harus kukatakan kepadamu, maaf telah menumpuk luka, memaksakan banyak hal, maaf karena lupa mencintai dirimu.
Terima kasih untuk tetap melanjutkan hidup. Tak pernah menyangka akhirnya kita berdua saling bertemu. Berkorespondensi sepanjang hampir 1 tahun, bercerita banyak hal. Diawali dengan tulisan ceker ayam, penuh luapan marah. Terima kasih sudah datang dengan cara yang tak pernah kusangka. Meski dengan kekagetan yang luar biasa. Terima kasih sudah mengeti bahwa semua takdir Tuhan ini akhirnya kita alami berdua.
Aku tahu, menjalani terapi farmakologi hampir lebih dari 1 tahun, menjalani psikoterapi yang menyakitkan bukan perkara yang mudah. Membuka semua trauma, kekerasan psikis bukan hal mudah apalagi itu terjadi hampir sepanjang kehidupan hingga usia dewasa. Tapi seperti yang kukenal, engkau anak kecil yang pemberani, kuat dan tangguh. Terima kasih selalu mengingatkanku untuk menjadi dewasa sekaligus merawatmu setiap saat.
Terima kasih sudah mengingatkanku bahwa sudah saatnya menjadi dewasa dan mengerti. Terima kasih selalu mengingatkanku, jika aku tidak sendiri, kalau kita berdua punya Tuhan yang setiap saat bisa kita minta jika kita berdua benar-benar merasa sendirian. Terima kasih sekarang sudah jadi perempuan yang dewasa dan tegar. I love you my little Ann. I love you more than you know and it will be forever
Tidak ada komentar:
Posting Komentar