![]() |
Aku mau tidak mau mengakui, kadang ia hebat untuk membuatku tertegun. Pernah sekali ia berkata, ia ingin punya rumah dipinggir sungai. Spontan, aku langsung menjawabnya dengan cerewet ini itu. Aku ngomel "bagaimana kalau sungainya penuh sampah lalu banjir dan menggenangi rumah?" Ia dengan santai menjawab "banjir, ya udah berarti memang harus terendam dan basah, lha ya wajar tho cantik nek banjir itu basah?". Dan aku diam, benar juga jawabanya. Memang kalau banjir ya basah. Aku kalah telak.