Sore ini, aku mampir ke sebuah toko es krim. Entah kenapa, setiap kali merasa kangen dengan ayahku, aku selalu memakan es krim. Teringat dulu setiap kali aku menangis, ayah selalu membelikanku es krim. Hingga kemudian, es krim bukan semata terasa dingin dimulutku tetapi juga menenangkan hatiku. Es krim adalah lambang manis ditengah kehidupan yang rasa-rasanya lebih berasa pahit getir ketimbang sesuatu yang menyenangkan.
"Yet, even amidst the hatred and carnage, life is still worth living. It is possible for wonderful encounters and beautiful things to exist" - Hayao Miyazaki
Kamis, 05 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Growing Pains
Banyak kesedihan yang ku tanggung. Seandainya aku boleh meminta dan mengulang waktu, aku ingin Bapak ku sehat. Menemaniku aku tumbuh dengan ...
-
Ini perjalanan gila, melompat dari ketinggian 10 meter, menikmati sinar matahari dan tentu saja bermain dengan air. Perjalanan ini selalu ...
-
diunduh dari http://jongjava.com/web/images/stories/showbiz/celeb/Apr_10/emha.jpg Semalam saya bertemu dengan Cak Nu...
-
Ada beberapa kawan yang bertanya, psikoterapi dengan psikolog itu kayak apa? Pendekatannya macam-macam dan masing-masing orang beda-beda te...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar